Jum'at siang selepas sholat jumat di masjid , dengan segera saya beranjak ke tempat tidur dan mulai menyalakan laptop karena hendak browsing mencari tugas yang hampir habis deadline nya, ditemani jus buah yang dibeli di warung sebelah saya berselancar dengan bebas di internet mencari tutorial mySql sebagai panduan tugas perancangan database yang dosen berikan pada saya .
sesekali saya membuka Facebook untuk selingan agar tidak bosan, saya melihat postingan VOA-Indonesia di timeline saya . tanpa pikir panjang saya langsung membuka website resminya dan mulai membaca artikel-artikel yang terkenal up to date dan menarik.
Begitu gembiranya saya ketika melihat artikel VOA "Pemerintah Anggarkan Rp 25,6 Triliun untuk Kompensasi BBM Warga Miskin" yang berisi tentang Pemerintah yang akan menggelontorkan dana bantuan langsung tunai senilai Rp 25,6 triliun sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 1 April mendatang .
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono dalam tulisan itu mengatakan ,Dana tersebut akan diberikan kepada 18,5 juta rumah tangga miskin atau sekitar 74 juta jiwa. Jumlah ini kata Agung setara dengan 30 persen masyarakat miskin terbawah. Bantuan langsung tunai ini menurut Agung akan diberikan sebesar Rp 150 ribu per keluarga selama sembilan bulan. Dana akan disalurkan melalui jaringan kantor PT Pos di seluruh Indonesia.
Dibalik kasus kenaikan harga BBM ini yang tentunya sangat memberatkan masyarakat khususnya saya , ternyata masih ada secercah harapan bagi mereka yang berpendapatan sangat kurang . karena berapapun rupiah yang akan digelontorkan pemerintah . pastinya sangat berarti bagi mereka .hitung-hitung meringankan beban hidup yang berat di masa kini .
Memang ,Ketegangan antara Iran dan AS serta negara negara Eropa memicu kenaikan harga minyak di pasar internasional. Harga minyak mentah Brent di London telah mencapai hingga US$ 122,9 per barel. Tak pelak, pada 1 April 2012, pemerintah memastikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Di satu sisi, mungkin kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa menjadi solusi atas penghematan anggaran hingga Rp 26 triliun. Namun, di sisi lain kenaikan harga minyak ini akan menyebabkan kesengsaraan rakyat.Kehidupan ekonomi masyarakat akan memburuk.
Tarif angkutan barang, contohnya, diperkirakan akan melambung sekitar 30 persen bila kenaikan harga BBM diberlakukan. Harga suku cadang kendaraan bermotor, harga ban, dan harga pelumas juga akan naik. Biaya tinggi di pelabuhan penyeberangan serta infrastrukturnya tak luput menjadi penyumbang tingginya biaya operasional angkutan barang.
Sesekali lagi saya melihat timeline facebook saya , dan betapa kagetnya saya setelah melihat berita yang muncul di beranda saya , berita ini disampaikan oleh ibu Rieke Diah Pitaloka dalam website resminya , yang berjudul “Kenaikan Harga BBM: SBY Untung Rakyat Buntung” , lalu apakah maksud kata kata untung yang disebutkan Ibu Rieke , bergegas saya membaca keseluruhan artikel tersebut
Hati yang agak lega pasca pemberitaaan bantuan kompensasi 25,6 triliun bagi rakyat miskin berubah lagi menjadi marah bercampur dengan kekecewaan . pasalnya . Ibu rieke dalam laporannya memberitahukan transparansi tentang kejelasan alokasi dana hasil penjualan BBM . yang intinya Pemerintah masih untung 97,955 Trilyun,Yang bisa anda lihat jelas keseluruhan rinciannya disini
timbul pertanyaan dalam hati saya yang sama dengan pernyataan Ibu Rieke.
“Artinya, APBN tidak Jebol justru saya jadi bertanya: dimana sisa uang keuntungan SBY jual BBM Sebesar Rp. 97,955 trilyun, itu baru hitungan 1 tahun. Dimana uang rakyat yang merupakan keuntungan SBY jual BBM selama 7 tahun kekuasaannya?"Jujur saya sangat kecewa dengan kinerja pemerintah saat ini , karena banyaknya alokasi dana yang tidak semestinya dan tidak sampai pada tujuan yang tepat . timbul pertanyaan dalam hati “ apakah sumbangan sebesar 25,6 triliun yang tidak sebanding dengan 97,955 Trilyun keuntungan penjualan BBM saat ini , akankah sampai pada tujuan “ , jadi kemana larinya sisa sisa penjualan BBM tersebut ?
Semua pada bingung karena kasus harga BBM yang bakal naik awal bulan April 2012. Kalo dilihat dari sisi rakyat ya merugikan karena harga sembako ikut-ikutan naik, biaya hidup membengkak dan penghasilan belum tentu naik Kalo dilihat dari sisi pemerintah ya lebih baik. mengurangi beban subsidi yang berlebih. negara ini masih banyak hutang internasional .Tapi yang lebih parah, lumbung duitnya negara ini bocor. karena tikus2 mata duitan ...
"Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu adalah bertanggungjawab terhadap pimpinannya, seorang pemimpin negara adalah pemimpin kepada rakyatnya dan ia bertanggungjawab terhadap mereka (HR. Bukhari)"
sumber foto :
voa indonesia
koleksi pribadi